Senin, 21 Juni 2010

Melepas lelah

Sudah lama gak nge-Blog ne...hehehe
melepas lelah abis nyelesain tugas rancang II.

Sabtu, 12 Juni 2010

Skor Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

1. Korea Selatan vs Yunani (2-0)
2. Argentina vs Nigeria (1-0)
3. Inggris vs Amerika (1-1)

Menang tipis saja

Argentina menang 1-0 atas Nigeria. Tapi Lionel Messi tak memukau. Kiper Vincent Enyeama tangguh baginya.

Korea Selatan Tekuk Yunani Tanpa Perlawanan


Piala Dunia 2010 memasuki hari kedua dan giliran Grup B yang memulai pertandingannya. Pada laga perdana, Korea Selatan berhasil mengalahkan Yunani, 2-0. Otomatis, Korea Selatan menjadi tim pertama di Afrika Selatan 2010 yang mampu merengkuh poin penuh.

Pertandingan babak pertama berjalan dalam tempo sedang. Pada menit-menit awal, kedua tim tampak saling menjajaki kemampuan masing-masing. Sebuah peluang bola mati hampir dimanfaatkan Vassilis Torosidis menjadi gol, tapi bola melayang ke atas mistar Jung Sung-Ryong.

Tak disangka, justru Korea Selatan mampu membuka keunggulan pada menit ketujuh. Dari tendangan bebas persis di depan titik tendangan penjuru, Park Ji-Sung melayangkan bola tanpa dapat dihalau barisan pertahanan Yunani. Di tiang jauh, dengan mudah Lee Jung-Soo melesakkan bola ke dalam gawang Alexandros Tzorvas.

Unggul cepat menciptakan kepercayaan diri para pemain Korea Selatan. Sebaliknya, Yunani nyaris tak punya akal membongkar pertahanan lawan. Saat memasuki sepertiga lapangan akhir, Yunani kerap kehilangan bola dengan mudah. Begitu menguasai bola, dengan kecepatannya, Korea Selatan melancarkan serangan balik melalui dua sektor sayap.

Menit 15, Korea Selatan nyaris memperbesar keunggulan. Lee Chung-Yong dengan cerdik melewati hadangan Loukas Vyntra. Tapi saat mengeksekusi bola di hadapan Tzorvas yang menghadang, kaki Chung-Yong tersenggol Vyntra sehingga terjatuh. Wasit Michael Hester tak berminat menghadiahi Korea Selatan penalti.

Ancaman Korea Selatan muncul lagi pada menit ke-28. Park Ji-sung melepaskan umpan terobosan yang manis kepada Park Chu-Yong. Tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Tzorvas, Chu-Yong gagal melepaskan tendangan mematikan. Bola mengenai Tzorvas dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.

Yunani baru memperlihatkan tanda-tanda kehidupan menjelang jeda. Tapi, tetap saja ketangguhan gawang Jung Sung-Ryong tak terbantahkan. Yunani pun masuk kamar ganti dengan keharusan memutar otak untuk meningkatkan penampilan mereka pada babak kedua.

Pelatih Otto Rehhagel mencoba menjawabnya dengan memasukkan Christos Patsatzoglou untuk menggantikan Georgios Karagounis. Namun, inspirasi itu tak jua datang. Malahan Korea Selatan sukses menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-52.

Berawal dari kesalahan Vyntra mengendalikan bola, Ji-Sung datang mencurinya. Tanpa tertahan lagi, Ji-Sung berlari menusuk jantung pertahanan Yunani dan dengan satu tendangan kaki kiri yang terarah, Tzorvas terkecoh. Dua untuk Korea Selatan, nol Yunani.

Yunani tetap tampil tanpa inspirasi meski Rehhagel sudah melakukan jatah pergantian pemain memasuki menit ke-61. Dimitris Salpingidis dan Pantelis Kapetanos dimasukkan. Korea Selatan tetap mampu mengendalikan ritme pertandingan dan menjadi tim yang paling berbahaya.

Aksi Chu-Yong nyaris memperbesar keunggulan Ksatria Daeguk. Satu sundulannya menyambut umpan Cha Du-Ri melesat ke atas mistar Tzorvas, sedangkan satu umpannya kepada Chung-Yong juga belum berbuah hasil.

Sepanjang sisa pertandingan, Yunani tetap kesulitan untuk mengancam gawang Korea Selatan. Satu-satunya peluang Hellas yang dapat disebutkan adalah ketika Theofanis Gekas melepaskan tendangan keras. Itupun masih dapat diselamatkan Sung-Ryong dengan sebelah tangan.

Korea Selatan menang 2-0 dan memimpin Grup B untuk sementara. Bagi Yunani, kekalahan ini memperpanjang rekor buruk mereka selama berpartisipasi di Piala Dunia. Dalam empat kali tampil, Yunani empat kali kalah dan belum pernah berhasil mencetak gol.

Susunan pemain:
Korea Selatan
Sung-Ryong; Yong-Hyung, Jung-Soo, Du-Ri, Young-Pyo; Sung-Yueng / Nam-Il (75'), Jung-Woo, Ji-Sung (c), Chung-Yong / Jae-Sung (90'+); Ki-Hun, Chu-Yong / Seung-Ryul (87').
Yunani Tzorvas; Papadopoulos, Vyntra, Torosidis, Seitaridis; Tziolis, Katsouranis, Samaras / Salpingidis (59'), Karagounis (c) / Patsatzoglou; Charisteas / Kapetanos (61'), Gekas.

Preview Argentina vs Nigeria


Awas, "Elang Super" Mengintai Celah!

KOMPAS.com — Argentina datang ke Afrika Selatan dengan kekuatan menakutkan. Bagaimana tidak, di dalam tubuh tim "Biru Langit" ini, ada para jagoan untuk menjebol gawang lawan. Ada Lionel Messi, Gonzalo Higuain, dan Sergio Aguero yang menjadi momok para penjaga gawang di Liga Spanyol, serta Diego Milito, pembunuh di Serie-A.

Tak heran jika pasukan "Tango" termasuk yang difavoritkan menjadi juara dalam Piala Dunia 2010. Tim besutan pelatih Diego Maradona ini menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengangkat trofi turnamen empat tahunan tersebut, di samping rival sepanjang masanya, Brasil, dan juara Eropa, Spanyol (serta beberapa tim yang punya tradisi juara).

Ya, kehebatan barisan depan "Albiceleste" untuk memorak-porandakan pertahanan lawan dan mengoyak jala gawang tak perlu diragukan lagi. Tengok saja bagaimana ketajaman Messi di Spanyol bersama klub Barcelona yang di sana dia mencetak 34 gol, disusul Higuain (Real Madrid) dengan 27 gol, dan Aguero (Atletico Madrid) yang 12 kali menjebol gawang lawan. Di Italia, Milito bukan cuma mempersembahkan tiga gelar bagi Inter Milan, melainkan juga jadi runner-up pencetak gol terbanyak Serie-A dengan raihan 22 gol.

Nah, dengan modal gol-gol para penggawanya itu, sangat wajar jika Argentina disegani. Apalagi, persiapan Messi dan kawan-kawan dalam menghadapi perhelatan ini tampaknya sudah sangat maksimal, yang dibuktikan dengan kemenangan pada tiga pertandingan terakhir sebelum terbang ke Afrika Selatan. Setelah menang 1-0 atas tim Jerman pada 3 Maret lalu, mereka berturut-turut menggilas Haiti 4-0 (5/5/2010), dilanjutkan dengan pesta gol atas Kanada yang digebuk 5-0 (24/5/2010).

Lantas, apakah Argentina juga bakal dengan mudah menaklukkan Nigeria pada partai perdana penyisihan Grup B di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Sabtu (12/6/2010)? Pendulum kemenangan memang lebih condong ke Argentina. Namun, kejutan juga bisa saja tercipta pada laga ini.

Hampir dari semua sudut pandang, Argentina masih berada di atas Nigeria. "Albiceleste" punya rekor cukup mentereng di arena Piala Dunia karena sudah dua kali menjadi juara dan dua kali runner-up. Bandingkan dengan Nigeria yang belum pernah merasakan gelar turnamen antarnegara paling bergengsi di muka bumi ini.

Selain itu, statistik head-to-head di antara kedua negara juga berpihak ke Argentina. Dari total 5 pertemuan, tim "Tango" membukukan 3 kemenangan, masing-masing pada Piala Dunia 1994 (26/6/1994) dengan keunggulan 2-1 dan pada penyisihan Grup F Piala Dunia 2002 (2/6/2002) ketika Gabriel Batistuta membukukan gol tunggal pada menit ke-64.

Sedangkan dua laga lainnya berakhir imbang 0-0 pada Piala Konfederasi 1995, dan sekali Argentina kalah 2-3 pada Olimpiade 2008.

Kondisi lain yang membuat Argentina "beruntung" menghadapi partai perdananya pada akhir pekan ini adalah Nigeria tidak bisa tampil dengan kekuatan terbaik. Gelandang andalan, John Obi Mikel, cedera lutut sehingga terpaksa dicoret dari skuad inti tim "Super Eagles". Padahal, pemain tengah yang merumput bersama klub juara Liga Inggris, Chelsea, ini termasuk andalan utama pelatih Amodu Shaibu untuk menjaga keseimbangan tim.

Sebenarnya, Obi Mikel tetap terdaftar dalam 23 nama pemain Nigeria pada Piala Dunia 2010. Akan tetapi, karena cedera yang dialami sejak akhir musim lalu itu tak kunjung sembuh, dengan berat hati Nigeria mendepaknya.

"Kami sudah mencoret Mikel dari skuad Piala Dunia karena cedera lututnya belum pulih. Kami tidak ingin mengambil risiko yang bisa mengancam kariernya," ungkap ofisial tim Emmanuel Attah, 5 Juni lalu.

Meskipun demikian, Argentina tetap harus mewaspadai Nigeria. Tanpa Obi Mikel pun, tim "Super Elang" masih tetap menebar ancaman karena mereka masih memiliki sejumlah pemain bertalenta, yang juga punya jam terbang tinggi bersama klub-klub Eropa, seperti Yakubu Aiyegbeni, Victor Obinna, dan Obafemi Martins. Tiga nama ini telah memperlihatkan kelasnya sebagai pemain berbahaya, dengan menyumbangkan gol ketika Nigeria menaklukkan Korea Utara 3-1 dalam pertandingan persahabatan di Johannesburg, 6 Juni lalu.

Selain itu, Argentina juga pernah tercoreng dalam partai pembuka Piala Dunia. Masih ingat kejadian tahun 1990, tepatnya tanggal 8 Juni? Di luar dugaan, Argentina yang datang dengan status juara bertahan menyerah 0-1 dari Kamerun. Hal ini terjadi meskipun Argentina bisa melewati fase penyisihan grup hingga menembus final, dan akhirnya ditaklukkan Jerman 0-1 pada partai puncak.

Akan tetapi, tekad yang kuat untuk memenangkan partai pembuka tampaknya bisa membuka peluang Argentina untuk meraih poin penuh pada laga pembuka ini. Simak apa yang dikatakan bek Nicolas Burdisso yang mengatakan bahwa laga pertama merupakan kunci kesuksesan pada Piala Dunia.

"Saya pikir, hal yang terpenting adalah mengawali turnamen ini dengan kemenangan, dan juga mengawalinya dengan permainan bagus. Memulainya (Piala Dunia) dengan meraih tiga poin memiliki arti yang sangat banyak," ungkap Burdisso dalam sebuah wawancara di penginapan Argentina di Pretoria, Afrika Selatan.

Well, tekad kuat didukung amunisi yang sangat mumpuni membuat Argentina memiliki kans besar untuk menaklukkan Nigeria. Namun, Maradona harus bisa meracik ramuan yang tokcer sehingga Messi dkk bisa melumpukan para "Elang Super" yang tentunya selalu mengintai celah untuk mengoyak jala Argentina.

Jumat, 11 Juni 2010

Jadwal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Sabtu, 12 Juni 2010

1. Korea Selatan vs Yunani
2. Argentina vs Nigeria

Skor Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Jumat, 11 Juni 2010

1. Afsel vs Meksiko (1-1 )
2. Uruguay vs France (0-0)